Jumaat, 29 Januari 2010

Kenapa hariku tak seindah dulu??

Ronak wajah ku menggelembung bagai buih hitam yang pekat, kadang meluap diterpa air bah menghanyutkan. daun daun berjatuhan seakan tidak lagi punyai zat untuk terus menghiasi ranting pepohonan. tak pernah ku akhiri jeritan dalam lamunan, tak pernah ku hentikan teriakan dalam angan. akankah hari itu kembali hadir mengembalikan sisa hidupku. aku mulai merunduk, menutup mata , dan mencuba membuang semua anganku, aku mencuba membayangkan semua mimpi yang tak mungkin aku dapati. tiba-tiba celah itu nampak jelas di ujung penglihatan ku yang hampir kabur, ku cuba singsingkan awan yang menyelimuti relung jiwa ku, dalam redup nya senja, aku mulai merenungi akan nasib ku di hari ini, apakah hari esok masih berpihak pada ku, ah..tak usah lagi ku sesali hari ini yang sudah ku lalui, aku harus bersiap malam ini, aku harus bersiap untuk menguatkan semangatku & sikap ku untuk terus melangkah ke hari esok & seterusnya, aku yakin hari bahagia itu akan kembali hadir seiring keyakinan ku yang tumbuh, berbunga dan berbuah. meskipun tak lagi ada hujan atau angin, namun embun itu yang menyirami kegersangan jiwa ini. di penghujung senja itu,, ku lihat wajah ku yang lusuh tak berseri, entah cermin yang salah, atau memang kenyataan di hadapan, aku penuh tanya, aku penuh sapa. akankah ku lalui hidup ini penuh isi, hingga aku tak sangup mereguk kebahagiaan itu hingga hari terakhir ku memijak bumi, hingga detik terakhir ku menatap langit, hingga hela nafas ku yang terakhir sebelum aku menutup mata yang terakhir…..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan




PERHATIAN!!!

Untuk melihat blog ini dengan lebih baik, sila buka melalui Mozilla Firefox..